Senin, 06 Juni 2016

Nilai Cinta Tanah Air dalam Pembelajaran PKN


  
Penanaman Nilai Cinta Tanah Air dalam Pembelajaran
PKN Melalui Metode Sosiodrama
pada Siswa Sekolah Dasar

Disusun guna memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester “Konsep Dasar PKn SD” dengan Dosen Pengampu Drs. H. Imam Muchtar, S. H., Hum dan Fajar Surya Hutama, S. Pd, M, Pd


Oleh
DEWI AFIATUN HASANAH
150210204001
KELAS : B


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS JEMBER
2015




 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Negara Indonesia termasuk negara yang majemuk karena terdiri dari banyak suku, budaya, ras, dan bahasa. Keragaman yang ada di Indonesia inilah yang menjadikan Indonesia memiliki ideologi negara Pancasila. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Di dalam Pancasila terdapat salah satu sila yang menjunjung tinggi persatuan di dalam negara ini. Sila yang dimaksud adalah sila persatuan Indonesia.
Tanpa disadari banyak para siswa sekolah Dasar lebih banyak menggunakan budaya asing dalam kehidupannya, dan gaya hidupnya. Oleh karena itu, sebaiknya bangsa Indonesia tetap menjaga persatuan yang ada dalam negara ini. Walaupun banyak perbedaan tetapi tetaplah satu kesatuan dalam Negara Indonesia. Perlu untuk memulihkan kesadaran dari makna sila ketiga “Persatuan Indonesia” dalam pribadi masyarakat khususnya siswa Sekolah Dasar agar mereka menyadari betapa pentingnya persatuan dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara. Demi tetap menjaga persatuan dalam Negara ini. Berawal dari latar belakang di atas, maka saya mengangkat judul “Penanaman Nilai Cinta Tanah Air dalam Pembelajaran PKN Melalui Metode Sosiodrama pada Siswa Sekolah Dasar

1.2            Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah Penanaman Nilai Cinta Tanah Air dalam Pembelajaran PKN Menggunakan Metode Sosiodramapada Siswa Sekolah Dasar?


1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui Penanaman Nilai Cinta Tanah Air dalam Pembelajaran PKN Menggunakan Metode Sosiodrama pada Siswa Sekolah Dasar

    BAB II
PEMBAHASAN
                
2.3 Penanaman Nilai Cinta Tanah Air dalam Pembelajaran PKN Menggunakan Metode Sosiodrama pada Siswa Sekolah Dasar
            Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang turut membantu tugas pendidikan informal dalam lingkungan keluarga. Sekolah dapat dikatakan sebagai rumah kedua. Di sekolah, selain mendapatkan pendidikan akademik anak juga mendapatkan pendidikan moral dan spiritual. Karena itulah sekolah juga menjadi salah satu wadah yang tepat untuk menanamkan cinta tanah air kepada seorang anak. Dalam hal ini guru sebagai pengelola kelas mempunyai peranan yang lebih besar dibanding warga sekolah lainnya seperti kepala sekolah, TU, maupun karyawan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan upacara bendera setiap hari Senin. Untuk membuktikan kecintaan kita terhadap tanah air memang tidak hanya dengan mengikuti upacara bendera. Namun dengan upacara bendera, kita telah mengajarkan kepada anak untuk menghormati bendera nasional dan para pahlawan yang telah gugur. Kita juga dapat mengintegrasikan penjelasan mengenai hal tersebut pada materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Anak akan mengerti bahwa untuk mencapai kemerdekaan tidaklah mudah, namun harus melalui perjuangan yang sangat sulit bahkan sampai titik darah penghabisan. Dengan upacara bendera, anak akan semakin mengerti akan susahnya merebut kemerdekaan. Dengan demikian, perjuangan generasi penerus selanjutnya ialah mempertahankan kemerdekaan itu, mempertahankan agar Merah Putih tetap berkibar dengan gagahnya.
Selain upacara bendera, upaya lain yang dapat dilakukan oleh guru untuk menanamkan cinta tanah air kepada siswa adalah menggunakan metode sosiodrama, jadi para siswa sekolah dasar melakonkan sebuah drama tentang nasinalisme atau rasa cinta tanah air terhadap siswa sekolah dasar. Dengan melakonkan drama tersebut, siswa akan lebih mengerti dan memahami makna rasa cinta tanah air pada Indonesia. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, mulai dari bahasa, tarian, pakaian adat, maupun lagu daerah. Di samping melakonkan drama yang bertema nasionalisme, siswa juga harus dikenalkan dan diajarkan untuk dapat menyanyikan lagu wajib nasional. Sungguh ironi sekali jika siswa SD zaman sekarang mampu menghafal puluhan lagu modern dengan musik yang lebih variatif namun malah tidak hafal bahkan tidak tahu menahu lagu wajib nasional.
Disinilah peran guru untuk menanamkan cinta tanah air kepada siswanya. Dengan mengajarkan siswanya menyanyikan lagu nasional, guru telah berupaya untuk mempunyai rasa cinta kepada tanah airnya. Pesannya ialah semodern apapun zamannya atau seberapa cepat pun waktu berubah, sebagai bangsa Indonesia kita tetap harus cinta akan tanah air kita. Lagu wajib nasional juga berarti kesatuan kita sebagai bangsa Indonesia. Sekalipun setiap daerah mempunyai lagu khas masing-masing, namun setiap warga negara harus memapu menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu nasional. Hal tersebut karena kita satu bangsa, Indonesia. Upaya lainnya adalah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk belajar bahasa Indonesia secara kontekstual. Kebanyakan seseorang lebih cenderung menggunakan bahasa ibu dibanding bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia. Bahkan ketika tumbuh dewasa, tidak jarang orang yang menggunakan bahasa yang disebut bahasa gaul karena meniru apa yang ditayangkan di televisi setiap hari. Menyikapi hal tersebut, guru harus membiasakan siswanya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar tidak terkikis oleh zaman. Pembelajaran bahasa bukanlah pembelajaran verbal dengan pendekatan teoretis. Namun pembelajaran bahasa adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual.
Pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Secara sederhana, pembelajaran bahasa akan lebih mudah diserap jika guru mengajarkannya dengan mengintegrasikan dalam percakapan sehari-hari. Dengan berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta teratur, perlahan siswa akan mengikuti. Namun jika guru menjelaskan di depan kelas bagaimana cara berbahasa Indonesia yang baik namun tidak menerapkannya dalam keseharian, maka pembelajaran menjadi kurang bermakna. Pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar didasarkan pada alasan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa persatuan yang telah disepakati sejak Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa nasional dalam kehidupan sehari-hari sudah dapat dikatakan salah satu upaya mewujudkan cinta tanah air karena secara langsung atau tidak kita telah mengajarkan kepada siswa untuk melestarikan bahasa Indonesia.
Hal sederhana lainnya adalah dengan mengajak siswa menjenguk temannya yang sakit, bersikap rukun dan saling menghormati, saling membantu jika ada temannya yang kesusahan, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut memang sangat sederhana, namun nilainya sangat penting. Dengan melakukan kebaikan-kebaikan kecil yang seolah tak terlihat, sebenranya pengamalan Pancasila telah dilaksanakan. Dan seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pengamalan pancasila merupakan salah satu wujud cinta kepada tanah air. Pentingnya mengamalkan Pancasila tidak hanya terjadi di lingkungan keluarga, namun juga di lingkungan sekolah, bahkan masyarakat. Pancasila sebagai ideology bangsa tentunya tidak hanya diterapkan di satu lingkungan saja, namun harus menyeluruh ke dalam setiap sendi-sendi kehidupan kita. Upaya lainnya adalah dengan mengadakan berbagai lomba ketika menyambut perayaan hari kemerdekaan RI. Menjelang 17 Agustus, guru dapat mengadakan berbagai lomba misalnya menggambar, menari, menyanyi, tarik tambang, dan sebagainya. Manfaat dari diadakannya lomba ini sangat banyak, antara lain mengembangkan kreativitas siswa, melatih kekompakan baik antar siswa, antar guru, maupun antara siswa dengan guru.
  
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penanaman Nilai Cinta Tanah Air dalam Pembelajaran PKN Menggunakan Metode Sosiodrama pada Siswa Sekolah Dasar yaitu salah satu upaya pembelajaran dengan menggunakan drama sebagai praktek untuk rasa cinta tanah air.
Dengan menggunakan metode sosiodrama dalam pembelajaran PKN diharapkan siswa sekolah dasar mampu lebih mengerti dan memahami apa makna dari nasinalisme atau cinta tanah air pada negaranya sendiri yaitu Indonesia.

3.2 Saran
            Dalam penyusunan makalah ini, saya selaku penyusun tentunya mengalami banyak kekeliruan dan kesalahan-kesalahan baik dalam ejaan, pilihan kata, sistematika penulisan, maupun penggunaan bahasa yang kurang dipahami. Untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dikarenakan saya masih dalam tahap pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Posting Komentar